MOKI _ Sabang,….
Ketua Forum Komunikasi Anak Bangsa (FORKAB) Aceh, Polem Muda Ahmad Yani, menilai Revisi Qanun Pilkada Aceh yang akan di Lakukan oleh Baleg DPRA Hanya akan menimbulkan polemik dan Konflik baru di aceh di dalam menghadapi aja pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (PILKADA) yang sudah di ambang pintu.
“ Unsur politik nya sangat jelas tampak, bahwa ada upaya pencekalan calon gubernur dari jalur independen atau perseorangan “, ujar Polem Muda
Dikatakannya, Aceh yang seharusnya menjadi contoh pertama adanya jalur independen di indonesia, dan menjadi contoh bagi pemilihan kepala daerah di provinsi lain yang ada di indonesia.
Dan bukannya malah harus tercoreng dengan sikap dan tingkah laku kekanak-kanakan yang di pertonton kan oleh segelintir oknum Anggota DPRA dari Fraksi Partai Aceh (PA) yang ada di DPRA, katanya.
Jika Baleg DPRA tetap juga ngotot menetap kan syarat independen seperti yang mereka inginkan,FORKAB meminta pemerintah pusat dalam hal ini Menteri Dalam Negeri untuk tidak mentanda tangani Qanun tersebut. Karena Qanun tersebut secara tidak langsung telah mengkebiri hak rakyat indonesia dalam kontes pesta demokrasi yang akan berlangsung di aceh.
Polem Muda menegaskan, Seharusnya Anggota DPRA dari Fraksi Partai (PA) yang ada di DPRA lebih memikirkan bangai mana caranya agar PILKADA yang telah di depan mata ini, berjalan denganDamai dan Sukses.
Bukannya menciptakan Konflik, dengan ide ide konyol. Dari pada menetapkan Qanun-qanun yang tidak ada mamfaat nya, lebih bagus membuat program-program yang pro rakyat, tegas Polem.
Dikataknnya juga, biar calon yang mereka usung nanti bisa terpilih, jangan pengecut seperti ini. Kalau memang takut kalah, lebih baik jangan berperang atau ikut dalam pilkada, Duduk manis saja, dan nikmati apa yang telah di dapat.
“ Hormati hak masyarakat di dalam menentukan pilihan mereka, tukas Ketua Forum Komunikasi Anak Bangsa (FORKAB) Aceh, Polem Muda Ahmad Yani “
(Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar