Sabtu, Desember 29, 2018

Dinas ESDM Aceh Diminta Hentikan Izin Galian C di Desa Sunting Aceh Tamiang


Banda Aceh - ZSAN,….
Gerakan Antikorupsi (GeRAK) Aceh meminta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh untuk menghentikan izin Operasi Produksi (OP) galian C di Desa Sunting Kecamatan Bandar Pusaka Kabupaten Aceh Tamiang. 

Kadiv Advokasi GeRAK Aceh Hayatuddin Tanjung melihat izin yang dikeluarkan tidak sesuai dengan lokasi yang diajukan oleh pemohon, sehingga berdampak pada konflik sosial di desa setempat. 

Hayatuddin menyampaikan, berdasarkan temuan GeRAK, aktivitas penambangan galian C tersebut merusak sumber air di hulu daerah aliran sungai disekitar itu. 

Kemudian, lanjut Hayatuddin, penambangan di Desa Sunting juga tidak memberikan hasil yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta minimnya keuntungan desa dari pasir batu tersebut. Melainkan yang ada hanya merusak infrastruktur (jalan) setempat akibat proses pengangkutan material galian.

Hayatuddin menuturkan, bahwa saat penunjukkan titik koordinat lokasi penambangan tidak melibatkan aparatur desa, tetapi pihak pemerintah dalam hal ini Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (KP2TSP) Aceh Tamiang hanya membawa pemohon izin saja untuk menentukan titik kordinat tempat penggalian tersebut.

"Karena itu, GeRAK Aceh mendesak Dinas ESDM Aceh lainnya untuk mengkaji kembali atau menghentikan izin operasi produksi yang telah dikeluarkan," ucap Hayatuddin Tanjung usai menggelar FGD bersama penegak hukum, di Banda Aceh, Kamis (27/12).

Menurut Hayatuddin, langkah ini penting dilakukan segera agar tatakelola tambang galian bebatuan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. 

Selain itu, Kata Hayatuddin persoalan ini juga sudah pernah dilaporkan GeRAK Aceh ke Ombudsman Aceh pada Juli 2018 lalu. Dan sudah sampai ke tahap koordinasi dari berbagai pihak.

Atas dasar itu, GeRAK berharap adanya penelitian yang dilakukan pemerintah dengan Ombudsman untuk melihat apakah ada pelanggaran administrasi atau tidak dalam proses perizinannya, atau dapat diverifikasi ulang.

"Kalau memang tidak dilanggar dan tidak terdapat dampak apapun silahkan lanjut, tetapi kalau memang terbukti melanggar maka harus diberhentikan sementara untuk diverifikasi ulang," tuturnya.

Sebelumnya, tambah Hayatuddin, proses galian penambangan C ini juga sudah mendapat penolakan dari masyarakat Desa Sunting, pasalnya pemohon mengajukan izin di dusun Tanjung dan Anggrek. Namun setelah dilakukan overlay (hamparan) ditemukan perubahan titik koordinat, dari sebelumnya di dusun Anggrek, kemudian bergeser ke dusun Melati.

"Hal ini lah yang menyebabkan GeRAK melaporkan ke Ombudsman karena kesalahan penetapannya berdampak pada konflik sosial dan mematikan sumber ekonomi para penambang tradisional," pungkasnya.

(Redaksi / Andre Mowanda)

Keterangan foto:
Diskusi dugaan pelanggaran maladministrasi izin pertambangan mineral bukan logam Kabupaten Aceh Tamiang di Banda Aceh, Kamis, (27/12)


Kamis, Desember 20, 2018

BPKS adakan Seminar Pengembangan Promosi Wisata Cruise


Banda Aceh - ZSAN,..
Forum Group Discussion (FGD) memasuki tahap pembahasan mengenai Pengembangan Promosi Wisata Cruise  yang dilaksanakan di Hotel Grand Nanggroe, dihadiri Rahmadhani dari Disbudpar Aceh selaku Moderator, Sekda Sabang Drs. Suradji Junus sebagi pembicara, Kepala BPKS DR. Ir. Sayid Fadhil SH, M.Hum, Ketua Percepatan Ketua Percepatan Kemenpar RI Indroyono Susilo dan Ika Safitri (Assisten Vice Presiden) – Sales, Genting Cruise Line, Kamis (20/12-18) pagi.

Ketua Percepatan Kemenpar RI DR. Indoyono Susilo pada kata sambutannya mengatakan, yang menarik dlm FGD ini adalah pada tahun 2019 Sabang memiliki 25 Cruise call, namun demikian pihak Sabang harus lebihpro  aktif lagi untuk menyuratin kesemua Shipping Operator, termasuk Genting Cruise Line, ujar Indroyono.  

Kepala BPKS Sayid Fadhil pada penyampaiannya mengatakan, pelabuhan BPKS secara infrastruktur telah mampu di sandari oleh kapal Dream cruise yg membwa penumpang dan crew sebanyak 6000 orang. Pelabuhan Teluk Sabang merupakan Pelabuhan laut yang mampu menampung kapal dengan draft 23 meter, dengan demikian Pelabuhan Sabang telah berstatus Pelabuhan Internasional.

Demikian juga dengan pelayanan CIQP yg tepat waktu serta keamanan yang sangat baik untuk kegiatan kepelabuhanan. Jadi mengenai Kepelabuhanan menuju Pelabuhan Internasional, Pelabuhan BPKS telah siap menuju kearah sana dan siap melayani segala jenis kapal, kata Sayid Fadhil yang didampingi Agus Salim selaku Deputi Komersil & Investasi, kepala pelabuhan BPKS dan Direktur pengembangan usaha dan investasi. 

Ika Safitri dari pihak Genting Cruise Liner memaparkan yang harus disediakan oleh BPKS adalah, perlu adanya Atraksi2 dan apa yang dapat dilihat oleh pessenger saat waktu turun, apa saja yang dilakukan dan kulinernya. 

Sementara itu, Wakil Walikota Sabang Drs. Suradji Junus mengatakan, kesemua kegiatan tersebut haruslah ditopang dengan kepastian seperti menjaga standart harga, baik itu harga kuliner maupun harga angkutan transportasi.

Dan yang paling terpenting adalah rasa keamanan dan kenyamanan para turis ketika berada di Sabang, standart keamanan menjadi acuan terpenting bagi para turis jadi itu harus menjadi pokok perhatian, ujar Suradji Junus.

(Tiopan. AP)


Rabu, Desember 19, 2018

“Seharusnya Stakeholder Dapat Melihat Potensi Sabang yang Sangat Luar Biasa, Jika Dikelola Sempurna Dapat Menjadi Sumber Daya Ekonomi yang Andal Bagi Masyarakat Aceh“


Banda Aceh - ZSAN,..
Plt. Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah, MT pada acara Focus Group Discusison (FGD) yang dilaksanakan oleh Yayasan Rakyat Aceh (YARA) di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh mengatakan, Sabang salah satu bagian Pemerintahan Kota yang ada Provinsi Aceh mempunyai Potensi yang sangat besar dari berbagai sektor dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Aceh bila dikelola dengan professional dan sempurna.

Hal tersebut dikatakan oleh Nova Iriansyah pada acara FGD yang di prakarsai LSM YARA yang dihadiri Kepala BPKS DR Drs Sayid Fadhil,SH,M.Hum, Ketua YARA Safaruddin SH, Drs Rahmat (Staf Ahli) Gubernur, Rustam Effendi (Akademik), Drs Jafar (Mewakili Bupati Aceh), T Nazuarsyah (Anggota Dewan Kawasan Sabang), Deputi Umum BPKS DR Muslem Daud, Deputi Tekbang Ir Fauzi Umar, para Manajen BPKS, para SKPK dan sejumlah wartawan.

Dengan letak yang sangat strategis menjadikan Sabang mempunyai potensi yang sangat besar untuk dapat dikembangkan. Terkendalanya pengembangan kemajuan Kawasan Sabang adalah disebabkan oleh factor Stakeholder di tubuh BPKS itu sendiri, padahal masyarakat Sabang khususnya Aceh mengharapkan kemajuan perekonomian dari Badan Pengusahaan Kawasan Sabang yang telah berdiri puluhan tahun.

Hal ini harus kita evaluasi kembali dan Stakeholder yang belum berjalan dengan baik agar diperbaiki dan kita cari bersama ide ide yang brilian. Dengan demikian segala permasalahan yang ada, dapat kita pecahkan bersama pada ajang diskusi ini. Keterbukaan itu sangat diperlukan pada pembahasan diskusi sebab dengan keterbukaan segala permasalahan yang ada di tubuh BPKS akan membuahkan hasil seperti yang kita inginkan, ujar Nova Iriansyah.   

Plt. Gubernur Aceh juga menjelaskan bahwa, Kinerja BPKS selalu diawasi oleh Dewan Kawasn Sabang (DKS) yang beranggota Walikota Sabang, dan Bupati Aceh Besar. Setiap kegiatan yang dilaksanakan pihak BPKS, harus berkoordinasi dengan Ketua DKS dalam hal ini Gubernur Aceh serta Walikota dan Bupati selaku anggota DKS, jadi tidak boleh mengambil langkah sepihak tanpa diketahui oleh DKS. 
Segala kritikan yang saya sampaikan selama ini adalah untuk kemaujan Sabang kearah yang lebih baik lagi karena, Kota Sabang merupakan daerah Kawasan surga dan hanya tinggal dipoles maka Sabang akan menjadi daerah terkenal didunia. Dengan potensi wisata yang ada sekarang ini, seperti keindahan bawah laut, danau yang menakjubkan serta lintasan armada kapal-kapal internasional, tidaklah muskil  itu dapat terlaksana, tukas Ir. Nova Iriansyah MT.
Harapan Nova Iriansyah selaku Ketua DKS adalah, apa yang telah terjadi dibelakang kiranya menjadi sebuah pengalaman dan harus ditinggalkan. Hal tersebut harus dapat dicerna  dengan baik dan dapat menjadi cambuk bagi Stakrholder serta tolak ukur kegagalan dalam melaksanakan percepatan perekonomian rakyat.   
Kepala BPKS DR. Drs. Sayid Fadhil, SH, M.Hum, disela kegiatan FGD ketika dimintai keterangan Persnya mengatakan, segala apa yang disampaikan oleh Plt. Gubernur Aceh selaku Ketua DKS merupakan masukan yang sangat baik sekali bagi BPKS.
Dan hal yang wajar sekali Ketua DKS selaku orang tua menegur kinerja anaknya BPKS. Demikian juga peneguran terhadap kinerja serta Evaluasi saya selaku Kepala BPKS, itu merupakan bumubu penyedap untuk perbaikan managemen BPKS kearah yang lebih baik lagi.
Teguran Ketua DKS terhadap kinerja BPKS selaku anaknya memang benar adanya, saya harus menerima dengan lapang dada. Semua yang dikatakan  merupakan pembelajaran bagi kami anknya selaku pengelola BPKS, kami harus siap dan konsekwen dalam melakun pembenahan mangamen sesuai apa yang diharapkan.
Maka melalui Focus Group Discussi yang sekarang ini dilaksanakan, diharapkan segala permasalahan yang ada selama ini akan dapat terpecahkan dan perekonomian masyarakat Sabang dan Aceh Khususnya dapat tercapai sesuai yang kita harapkan bersama, pungkas Kepala BPKS Sayid Fadhil. 
(Tiopan. AP)
Keterangan foto :
Foto kegiatan FGD yang dilaksanakan di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh dihadiri Plt. Gubernur Aceh DR..Ir. Nova Iriansyah SH, M.Hum
 




Selasa, Desember 11, 2018

Kepala BPKS Said Fadhil ; Dukungan Dan Peran Serta Masyarakat Pulo Aceh Mempunyai Peranan Penting Mewujudkan Destinasi Wisata


Pulau Nasi Aceh Besar - ZSAN,....
Masyarakat Pulo Aceh yang berdiam di tiga Pulau yaitu Pulau Breueh, Pulau Nasi dan Pulau Tenom, melalui perangkat Gampong Keuchik, Camat dan tokoh Masyarakatnya berharap ;  Melalui Badan Pengusahaan Kawasan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) wilayah Kecamatan Pulo Aceh yang termasuk daerah Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas dapat dibangun sebagai kawasan pengembangan Parawisata dan Inprastruktur lainnya.

Hal tersebut dikemukakan sejumlah tokoh Masyarakat dan perangkat Gampong Pulo Aceh dalam pertemuan silaturahmi dengan Kepala BPKS Said Fadhil di kantor unit pembantu (UPT) BPKS Lam Teng Pulau Nasi Kecamatan Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar baru-baru ini.

Silaturahmi yang dihadiri Camat Kecamatan Pulo Aceh Yusra M Yatim berjalan dengan baik dan berbagai usulan diajukan oleh mereka kepada Kepala BPKS Said Fadhil diantaranya, Sektor Parawisata  dan Invastruktur pendukung lainnya. Selain hal tersebut, pada Sektor Perikanan yang selama menjadi andalan perekonomian masyarakat setempat diharapkan menjadi skala prioritas yang perlu dibantu kemajuannya oleh pihak BPKS.

Kami sangat mengharapkan bantuan Bapak Said Fadhil selaku Kepala BPKS untuk berbuat dan membantu masyarakat Pulo Aceh agar perekonomian masyarakat Pulau kedepannya lebih baik lagi ‘.

Untuk itu kami bersama tokoh-tokoh Masyarakat dan Perangkat Gampong Pulo Aceh menyampaikan keluh kesah dan keinginan Masyarakat, diharapkan program-program BPKS kedepannya dapat bermanfaat bagi masyarakat Pulo Aceh, ujar Camat Pulo Aceh Yusra M Yatim.

Kepala Kemukiman Pulau Breueh Utara M. Dahlan, mewakili para Mukim Pulo Aceh serta Sekdes juga mengatakan hal yang senada. Bahkan menurutnya sejak berdirinya BPKS, baru kali ini tokoh masyarakat Pulo Aceh dapat bertatap muka dan berdialog langsung dengan Kepala BPKS, dengan demikian masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya ke pihak BPKS dengan harapan yang lebih terjamin dan akan lebih tepat sasarannya saat dilaksanakan proses pembangunan.

 Tatap muka dan dialog langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya, sangatlah bermanfaat bagi kami masyarakat Pulau sehingga  kami dapat mengenal yang namanya Kepala BPKS, dan hal ini merupakan signal yang baik bagi Masyarakat Pulo Aceh “.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga kami ucapkan kepada Bapak Said Fadhil, yang mana telah bersedia dan mau duduk bersama dengan Tokoh Masyarakat dan para Keuckik Pulo Aceh, demi kemajuan Kecamatan Pulo Aceh, ujar M. Dahlan.

Ia juga berharap program pembangunan yang akan dilaksanakan oleh BPKS di Pulo Aceh, harus berdasarkan aspirasi dan sesuai dengan yang dibutuhan masyarakat. Jangan seperti pembangunan sebelum-sebelumnya yang tidak bermanfaat serta terkesan terbengkalai seperti pembiaran.

Hal lainya juga disampaikan para tokoh masyarakat tersebut terkait pembangunan di sektor sumber daya manusia (SDM) khususnya di sektor Pariwisata, masyarakat mengharapkan pihak BPKS dapat memberikan pelatihan-pelatihan wisata dan pembekalannya. Diharapkan BPKS dapat membantu sampai dengan tahap Pemodalan pada sektor Pariwisata. Dan hal tersebut akan menjadi sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui sektor Parawisata.

Kepala BPKS Said Fadhil menaggapi permasalahan tersebut menjelaskan bahwa, Wilayah Kecamatan Pulo Aceh terdiri dari tiga Pulau merupakan salah satu Mutiara yang ada di Ujung Pulau Sumatera. Keindahan alam dan Potensi Wisatanya sangat menjanjikan, dan Kawasan Pulo Aceh juga merupakan wilayah pengembangan Kawasan yang menjadi tanggung jawab BPKS sesuai amanat Undang – Undang nomor 37 tahun 2000.

Namun demikian, program-program pembangunan yang telah dilaksanakan oleh BPKS di Kecamatan Pulo Aceh memang belum dapat dirasakan dan masih ada keterbatasan, khususnya dari segi anggaran, begitupun BPKS akan lebih fokus dan berupaya akan menyesuaikan dengan Aspirasi masyarakat Pulo Aceh, ujar Said Fadhil.

Saya sangat terimakasih kepada seluruh tokoh masyarakat yang telah bersedia hadir ke kantor UPT BPKS Lamteng Pulo Aceh ini, dan menyampaikan aspirasinya hingga dapat memberikan masukan-masukan positif  kepada BPKS.

Dan saya berharap dukungan dan peran serta masyarakat Pulau Kecamatan Pulo Aceh, untuk bersama mewujutkan pembangunan dan infrastruktur pendukung daerah Destinasi Wisata Pulo Aceh, tukas Kepala BPKS Said Fadhil yang Deputi Tekbang Fauzi Umar.

Kunjungan kerja Kepala BPKS Said Fadhil ke Pulo Aceh turut didampingi oleh Deputi Tekbang Fauzi Umar, Asistensi Bidang Hukum Saifuddin AW, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Azwar Husain, Tim Pengawas BPKS, dan Direktur Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Reza Fahlevi, serta Kabiro Umum dan Humas Ir.Fauzi Daud.

(Redaksi)
Keterangan Foto :
Kepala BPKS Said Fadhil saat Silaturahmi dengan Keuchik Pulo Aceh dan Tokoh Masyarakat setempat.


Senin, Desember 03, 2018

Nasir Nurdin Mengatakan, Festival SMAB Mengurangi Resiko Bencana


Banda Aceh - ZSAN...
Forum Penanggulangan Resiko Bencana (F-PRB) Provinsi Aceh bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Aceh dan Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Aceh, melaksanakan Kegiatan Festival Sekolah/Madrasah Aman Bencana (SMAB) dari tanggal 01 -02 Desember 2018 di Museum Tsunami Aceh.

Demikian dikatakan oleh Ketua Forum – PRB Aceh Nasir Nurdin, Minggu malam (02/12-18), saat Pidato penutupan Festival Sekolah/Madrasah Aman Bencana (SMAB) 2018, yang diikuti oleh 14 Peserta Sekolah/Madrasah yang ada diseputaran Lapangan Blang Padang Kota Banda Aceh.

Lebih lanjut Nasir Nurdin mengatakan, kegiatan malam ini merupakan puncak dari pada rangkaian kegiatan Festival Sekolah Madrasah Aman Bencana yang merupakan kerjasama Forum Penanggulangan Resiko Bencana Aceh dengan Dinas Pendidikan Aceh serta dibawah arahan Lading Sektor kita Badan Penanggulangan Bencana Aceh, ujarnya.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada pengurus F-PRB dan Dewan Pakar serta panitia pelaksana SMAB, para Relawan, Rapi dan pihak lainnya yang telah mendukung penuh terlaksananya acara Festival SMAB  dari awal hingga akhir Festival. 

Acara yang telah dilaksanakan selama dua hari ini diawali dengan Simulasi, Evakuasi Mandiri yang melibatkan 14 Sekolah. Kami melihat dari Simulasi yang telah dilaksanakan pada hari pertama kemarin bahwa, Sekolah sudah benar-benar siap, dan mereka telah tahu apa yang harus dilaksanakan ketika bencana itu benar benar datang, kata Nasir Nurdin.

Nasir juga mengatakan, tim penilai juga telah mengetahui begitu baiknya kemampuan dan penguasaan dari pada anak-anak  Sekolah maupun Madrasah. Namun demikian, kita akan mencari mana yang terbaik dari 14 Sekolah dan Madrasah yang rata-rata kemampuannya setara dengan yang lainnya.

Kegiatan ini kedepannya juga akan kita perluas, kalau sekarang ini pesertanya hanya Sekolah dan Madrasah yang ada di sepuran Lapangan Blang Padang Kota Banda Aceh. Kedepannya diharapkan dapat dilaksanakan pada setiap Kabupaten/Kota di Aceh, harapan kami kepada Dinas Pendidikan Aceh, BPBA dapat mendukung kegiatan ini dan kami dari Forum-PRB siap melaksanakan Even-even tersebut, ujar Ketua F-PRB Aceh.

Forum Penanggulangan Resiko Bencana Aceh, selalu siap untuk menanggulangi Resiko Bencana yang terjadi di daerah kita dan tanpa dapat kita ketahui atau prediksi kapan bencana itu tiba. Namun demikian dengan adanya persiapan dari kita menghadapai bencana yang akan tiba dengan kegiatan Simulasi dan Evakuasi Mandiri, maka korban yang akan timbul tidaklah banyak seperti saat Gempa dan Tsunami yang lalu.

Perlu diketahaui juga bahwa, kami juga ada melaksanakan kegiatan Work Shop yang dilaksanakan oleh juri dengan pesertanya anak Sekolah dengan memperlihatkan bagaimana para anak sekolah di Luar Negeri menanggulangi Resiko Bancana, jadi para generasi dari Milenial juga kita akan libatkan menjadi Duta Penanggulangan Resiko Bencana Aceh yang akan kita kirimkan ke Luar Negeri. Dengan demikian kedepannya, kita akan dapat menjadi Aceh yang Hebat, Aceh yang Kuat serta Aceh yang Tangguh dan siap menghadapai bencana dan  menanggulangi Bencana dimasa mendatang, kata Nasir Nurdin.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Saridin, S.Pd, M.Pd pada acara penutupan Festival SMA mengatakan, Festival SMAB ada beberapa katagori yang diperlombakan dan nantinya akan diumumkan Sekolah mana saja yang diunggulkan dan terbaik pada even SMAB yang telah dilaksanakan selama dua hari ini, ujarnya.

Dinas Pendidikan Aceh sejak tahun 2015 telah melaksanakan kegiatan yang melibatkan seluruh komponen Siaga Bencana terutama melalui sekolah-sekolah dari SD-SMP-SMA dan kegiatan itu selalu dilaksanakan. Lebih dari 70 Sekolah yang telah kita jadikan Pilot Projek dan 3500 orang Guru yang telah dilatih tentang tiori menghadapai bencana bila bencana itu datang, karena Aceh merupakan salah satu daerah yang rawan bencana, jadi kita harus selalu siap dan selalu siaga bila bencana itu datang.

Oleh karena itu, ajang kegiatan Festifal SMAB ini kita laksanakan di Museum Tsumani Aceh yang dibangun setelah daerah kita dilanda bencana yang sangat dahsyat Gempa dan Tsunami tahun 2004 silam. Pada waktu bencana terjadi, saya masih tercatat sebagai guru di SMAN I Banda Aceh, ada 25 orang Guru SMAN I yang korban dan meninggal dunia serta 800 orang siswa yang terkena bencana baik itu yang meninggal dunia maupun yang selamat.

Saya adalah salah satu korban dari Guru SMAN I yang selamat dari Bencana Gempa dan Tsunami, dan dari keluarga saya yang terlanda Gempa dan Tsunami hanya saya yang dapat selamat dan lainnya hilang. Dari kejadian tersebut hal yang terpenting adalah, bagaimana kita harus dapat menyampaikan kepada seluruh Masyarakat Aceh, tentunya melalui pendidikan agar setiap saat kita selalu siap dan siaga, tukas Saridin.

Plt. Gubernur Aceh diwakili oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh H.T. Akhmad Dani SH menutup acara Festival SMAB mengatakan, dalam sistim penanggulangan Resiko Bencana kita menganut tiga prinsip. Prinsip pertama adalah prinsip Smong atau prinsip Tsunami, dalam arti kata apabila posisi kita berada di pinggir pantai tidak perlu berkoordinasi dengan lainnya dan harus dengan segera mandiri untuk menyelamatkan diri, ujarnya.

Prinsip kedua adalah Gempa, oleh karena daerah kita Aceh rawan Gempa makanya dalam membangun suatu pembangunan haruslah bangunan tersebut yang tahan Gempa. Perilaku kita juga harus yang ramah lingkungan, dan ada yang namanya segitiga kehidupan. Bila terjadi Gempa janganlah kita menyelamatkan diri dibawah meja, melainkan carilah tempat yang aman seperti yang dicari oleh hewan-hewan, karena mereka mempunyai naluri yang tajam dalam menyelamatkan diri.

Pada prinsip yang ketiga adalah Pengetahuan, keselamtan itu bukanlah pura-pura melainkan direncanakan, jadi Pengetahuan ada hubungannya ketika kita mencari keselamatan bila terkena Bencana. Ketika Bencana Gempa dan Tsunami melanda kita, banyak masyarakat yang selamat dari musibah tersebut terutama masyarakat yang berasal dari Pulau Simeulue Sinabang.

Korban yang banyak tidak selamat adalah karena terkena reruntuhan bangunan, hal tersebut terjadi karena ketidak tahuan apa itu Smong atau Tsunami, oleh karena itu Pengetahauan itu sangatlah penting dalam kontek keselamatan kita dimasa-masa mendatang, pungkas HT Akhmad Dani.

(Tiopan. AP)
Keterangan Foto  :
Foto-foto Kegiatan Penutupan Festifal SMAB 2018, Minggu malam (02/12-18).

Kamis, November 29, 2018

29 November 2018 Sekitar pukul 18.30 WIB, Desa Reuleh, Kec. Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, 110 orang Tahanan Lapas Kelas II A Aceh Besar Melarikan Diri.


Banda Aceh - ZSAN,..
Pukul 18.30 WIB, para Narapidana Lapas Kelas IIA Kota Banda Aceh melaksanakan sholat magreb berjamaah di Musholla Lapas, sekitar 50 orang membawa barbel untuk membobol kawat ring kedua.

Kemudian Narapidana lari kearah pintu akses P2U, namun karena pintu akses P2U terkunci, sehingga melewati aula dan gudang Lapas. Selanjutnya dengan barbel dan benda tumpul lainnya mendobrak besi tralis jendela ruang aula dan gudang yang menghadap keluar Lapas.

Sebagian Narapidana keluar, namun ada juga yang kembali ke mushola Lapas untuk melaksanakn sholat magreb berjamaah. Adapun petugas piket berjumlah sebanyak 10 yang terdiri dari 3 orang Sipir dan 7 orang CPNS KeMenkumham. Kemudian Budi (Sipir/petugas piket) yang berada di parkiran Lapas dipukuli oleh para Narapidana yang melarikan diri.

Selanjutnya narapidana juga melakukan pencurian 1 unit sepeda motor merk Beat (Nopol. BL 3127 AH) yang digunakan oleh Nurlaila (Karyawan Permodalan Nasional Madani/PNM) yang saat itu melintasi Lapas Kelas II A Aceh Besar.

Jumlah kapasitas Lapas Kelas II A Aceh Besar sekarang, sebanyak 726 orang, yang melarikan diri berjumlah 110 orang.

(Redaksi)
keterangan foto :
Lapas Lambaro Kelas II A Aceh Besar yang dibobol Napi 

Ratusan Napi Melarikan Diri di LAPAS Lambaro Kabupaten Aceh Besar


Banda Aceh - ZSAN,....
Ratusan Napi melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Lambaro Aceh Besar, Kamis (29/11). Peristiwa kaburnya Napi sekitar pukul 18.30 WIb dengan cepat diketahui masyarakat luas melalui foto dan video yang beredar melalui media daring.

Sempat beredar pula pesan singkat agar masyarakat berhati - hati karena ada Napi yang kabur dan memiliki  senjata tajam. Bahkan disebutkan  ada yang merampas kendaraan milik masyarakat.

Sampai berita ini diturunkan masih terlihat petugas dari kepolisian  mengamankan sejumlah napi yang berhasil ditangkap kembali  di sekitar Lapas.

Tampak terlihat sejumlah fasilitas jendela yang dirusak untuk melarikan diri. Pengaman teralis jendela yang telah dibongkar paksa.

Dari kejauhan masih terdengar suara tembakan aparat gabungan dari Brimob Polda Aceh  untuk memaksa  napi yang masih bersembunyi.

Situasi sampai dengan sekarang ini masih mencekam di sekitar lokasi, mengingat masih banyak napi yang belum dapat ditangkap kembali.

(Redaksi)
Keterangan Foto :
Lapas Lambaro Aceh Besar terlihat Porak Poranda

Selasa, November 27, 2018

Tim Voli Putri Disnav Kalah dari All Star Lanud MUS Pada Final Rudal Cup


Sabang ZSAN,...
Turnamen Bola Voli Putri RUDAL Cup tahun 2018 telah berakhir, Tim Bola Voli All Star asuhan Lanud MUS Sabang berhasil raih juara petama setelah mengalahkan Tim dari Distrik Navigasi dengan skor 3 – 0. Hadir pada acara penutupan Dan Lanudal Letkol (Pnb) Achmad Novam, Kepala Distrik Navigasi Sabang Abd. Rahman SH, Mewakili Dandim, Kapolres, Dan Lanud, serta Dan Lanal, utusan KONI Sabang Kerry Priono, Senin (26/11-18) sore.

Final Bola Voli Putri antara Tim Putri Distrik Navigasi Sabang Versus Tim All Star Lanud MUS berjalan dengan sukses. All Star berhasil menundukkan Tim Voli Distrik Navigasi Sabang dengan 3 set langsung, (28-26, 25-16 dan 25 17), sementara tuan rumah Jala Putri Lanudal meraih juara ke III setelah menaklukkan Tim Putri Via Lanud MUS dengan skor 3 – 0 pada hari minggu (25/11-18).

Dengan demikian juara pertama diraih oleh Tim All Star asuhan Lanud MUS yang terdiri dari para remaja Putri berbagai gampong, dan juara ke dua diraih Tim Putri Distrik Navigasi Sabang, juara ke tiga tuan rumah Jala Putri Lanudal dan juara harapan Tim Putri VIA Lanud Maimun Saleh Sabang.

Hadiah dan Tropy juara ke 1 diserahkan oleh Dan Lanudal Sabang Letkol. (Pnb) Achmad Novam, juara ke 2 diserahkan oleh Kepala Distrik Navigasi Sabang Abd. Rahman SH, Juara ke 3 diserahkan oleh Dan Satrad 233 Sabang  dan juara harapan diserahkan oleh Yannes perwakilan PBVSI Kota Sabang.

Dan Lanudal Letkol (Pnb) Achmad Novam pada kata sambutannya diacara penutupan Turnamen RUDAL Cup tahun 2018 mengatakan, pada hari ini baru saja kita saksikan petandingan Final bola voli putri Rudal Cup yang dimenangkan All Star setelah menaklukkan Tim bola voli putri dari Distrik Navigasi Sabang, ujarnya.

Pada kesempatan ini dengan kehadiran perwakilan dari KONI Sabang dan PBVSI, harapan saya ajang-ajang seperti ini hendaknya diadakan secara berkala, sehingga ada Fase-fase bagi kita khusus para atlet bola voli putri sebagai salah satu pembinaan atlet. Hal ini dapat juga dikatakan sebagai hiburan sekaligus dapat memasyarakatkan olah raga khususnya pada cabang olah raga Bola Voli.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Tim Bola Voli yang telah turut berpatisipasi pada ajang Rudal Cup, begitu juga ucapan terima kasih kepada Wasit dan Panitia penyelenggara yang telah bekerja keras menyelenggarakan Turnamen ini dari dari awal hingga akhir kegiatan ini dan meraih sukses dalam penyelenggaraannya, kata Novam.

Besar harapan kita bahwa dalam waktu dekat ini akan diadakan even bola voli putri oleh Distrik Navigasi seperti yang dikatakan oleh Kepala Distrik Navigasi Sabang kepada saya. Turnamen tersebut diwacanakan pelaksanaannya pada Januari ataupun Februari 2019 mendatang, diharapkan informasi ini akan berdampak lebih meriah lagi karena jumlah hadiah yang dipertandingkan lebih besar dari pada even ini.

Bagi Tim yang telah berhasil meraih juara saya ucapkan selamat, dan bagi yang belum meraih prestasi agar lebih giat lagi berlatih untuk menuju even Disnav Cup yang tidak berapa lama lagi akan kita hadapi bersama. Diharap Tim bola putri lainnya yang ada di Sabang mempersiapkan para atletnya untuk pertarungan mendatang, mengawali tahun yang lebih baik lagi bagi olah raga bola voli, tukasnya.

Sementara itu, Kepala Distrik Navigasi Sabang selepas acara Final Bola Voli Putri ketika ditemui Redaksi ZSAN mengatakan, saya cukup puas dengan hasil yang diraih oleh pebola voli putri Disnav Sabang. Meskipun kalah dalam babak Final, kita harus mengakui bahwa Tim All Star yang terdiri dari pebola voli muda belia bermain sangat bagus dan berhasil menaklukkan perlawanan atlet putri Disnav yang rata-rata usianya lebih dari usia mereka.

Mengenai even mendatang yang telah dinyatakan oleh Dan Lanudal Sabang, memang benar kami merencanakan Turnamen Bola Voli Putri yang akan dilaksanakan di Lapangan Bola Voli Distrik Navigasi Sabang Pantai Paradiso. Diharapkan geliat Turnamen Disnav dapat menampung para pebola voli putri untuk terjun menampilkan permainan terbaik mereka dalam meraih prestasi sebagai juara, sesuai harapan kita bersama, pungkas Abd. Rahman SH.

(Redaksi)
Foto kegiatan Final Turnamen Voli Rudal Cup Lanudal 2018 Senin (26/11-18) sore.  





Ketua PKS Sabang Yang baru Albina A Rahman ST, MT

  Albina A Rahman ST, MT Ketua Partai Keadilan Sejahtera Kota Sabang Yang Baru Pergantian. Isyu Suksesi Kepemimpinan Sabang tahun 2024 Mencu...