Kamis, Januari 11, 2018

Pedagang Asongan Berjualan dikoridor RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh.

Meulaboh (Aceh Barat) - ZSAN,…
Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh Aceh Barat Provinsi Aceh yang berakreditasi tipe B sejak tahun 2016,  seharusnya koridor tempat berlalu lalangnya para pelayan kesehatan dan pasien rawat inap lenggang tanpa halangan. Tetapi di RSU Cut Nyak Dhien, kini telah dipenuhi oleh para pedagang asongan tanpa ada larangan dari pihak RSU tersebut. 

Hal ini ditemui oleh Wapemred Media Online Kabar Investigasi (MOKI) Pati Jawa Tengah, ketika melakukan peninjauan ke Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh Aceh Barat. Kejanggalan tersebut seolah-olah sudah menjadi hal yang jamak beberapa bulan terakhir, ujar beberapa keluarga pasien rawat inap saat ditemui ZSAN di lokasi RSU.

Sementara itu Visi dari RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh adalah, menjadi  Rumah Sakit yang Modern, dan Bernuansa Islami Sebagai Pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan Diwilayah Barat Selatan Aceh.

Selanjutnya Misi RSU Cut Nyak Dhien meningkatkan mutu pelayanan dan profesionalisme rumah sakit, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kemudian menciptakan tata kelola  yang baik, dan berorientasi pada nilai agama, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana, sumber daya manusia serta kesejahteraan pegawai secara berkesinambungan.

“ Bagaiamana bisa para pedagang berjualan bebas, tanpa adanya pencegahan dari pihak Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien, akibatnya menjadi merusak tatanan standarisasi dari Rumah Sakit itu sendiri yang berakreditasi tipe B “, ujar IR (45) salah seorang keluarga pasien rawat inap dengan jengkel.

Padahal, untuk meningkatkan kelas tipe pelayanan kesehatan disetiap Rumah Sakit harus sesuai dengan kelas yang di sandangnya. Pengajuan peningkatan kelas dari Rumah Sakit pada setiap Rumah Sakit terlebih dahulu diinvestigasi oleh pihak Kementrian Kesehatan melalui perwakilan yang telah ditunjuk.

Jadi kalau kita tinjau mundur, sebenarnya RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh telah memenuhi syarat-syarat suatu RSU kelas tipe B dari tahun 2016 sehingga disetujui oleh pihak Kemenkes RI. Namun mengapa kelas pelayanan kesehatan yang telah disandang oleh RSU Meulaboh milik ulaPemerintah Aceh Barat, bisa menurun prestasinya, kata IR pula

Lebih lanjut IR mengatakan, saya juga sangat prihatin terhadap ruang rawat inap anak-anak yang sangat semraut dan terlihat kurang sehat. Pasalnya, ruangan rawat inap untuk anak-anak Balita dan usia Remaja (SMP,SMA) digabung menjadi satu sehingga ruangan terkesan kumuh.

Apalagi jarak antara tempat tidur pasien terlalu rapat dan para keluarga pasien tidak dibatasi, sehingga mengakibatkan ruangan Sal anak menjadi Panas. Sepanjang ruangan masuk digelar tikar untuk tidur para keluarga pasien dan ruangan menjadi penuh, tukas IR.

Pantauan Wapemred ZSAN beberapa hari saat melakukan Investigasi di RSU Cut Nyak Dhien, terlihat Direktur Rumah Sakit Umum dr. Akbar Siregar yang juga merangkap selaku dokter mengecek kesehatan para pasien rawat inap. Tetapi dia tidak ada melarang para keluarga pasien yang memenuhi ruang rawat sal anak, maupun pedagang asongan yang berjualan.

Seharusnya Pemerintah Kabupaten Aceh Barat berserta Instansi terkait Dinas Kesehatan, dan DPRK Kabupaten Aceh Barat, dapat segera melakukan Sidak terhadap jenis pelayanan kesehatan masyarakat yang dilaksanakan oleh pihak RSU Cut Nyak Dhien. Karena ketidak nyamanan pelayanan RSU tersebut, telah menjadi suatu perbincangan sehari-hari saat mereka memeriksa kesehatannya.

Dan buruknya pelayanan kesehatan RSU Cut Nyak Dhien bukan menjadi rahasia dimasyarakat Kabupaten Aceh Barat, bahkan mereka sudah apatis dan menganggap muskil terjadi perubahan di RSU Cut Nyak Dhien.

(Wapemred)

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ketua PKS Sabang Yang baru Albina A Rahman ST, MT

  Albina A Rahman ST, MT Ketua Partai Keadilan Sejahtera Kota Sabang Yang Baru Pergantian. Isyu Suksesi Kepemimpinan Sabang tahun 2024 Mencu...