Jumat, Januari 08, 2016

Pembangunan Kampus IPDN, Penerimaan Praja Tahun 2016/2017, Wisata Islami Harus Ditegakkan Di Kota Sabang.

ZSNA – Sabang,…..
Rencana Pembangunan kampus IPDN, akan dikerjakan pada Tahun Anggaran 2016, hal ini telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo, Mendagri Cahyo Kumolo dan Sekjen, bulan Oktober tahun 2015 yang lalu di Jakarta. Penerimaan calon Praja IPDN gelombang pertama tahun 2016/2017 di Kota Sabang, akan dilaksanakan pada bulan September tahun 2016 mendatang, demikian dikatakan oleh Walikota Sabang, Zulkifli H Adam, pada saat melakukan jumpa PERS, Rabu 06/01/16, pagi.

Walikota Sabang Zulkifli H Adam, didampingi oleh para penasehat Walikota dan Wakil Walikota Sabang, para Imam Mesjid se Kota Sabang, Ketua MPU M. Yacob, Ketua PWI Hendra Handiyan dan Kasat. Pol. PP Hafwan Pasaribu, mengadakan jumpa PERS dengan para jurnalis yang berada di Sabang.

Adapun tujuan dari pada pertemuan tersebut adalah, untuk mengevaluasi kinerja Pemerintah Kota Sabang selama satu tahun terakhir, serta membicarakan isyu-isyu yang berkembang terakhir tentang Parawisata, termasuk acara penyambutan tahun 2016, dan input-input lainnya sekaligus mencari solusi terbaik pada permasalahan. 

Zulkifli H Adam, pada paparannya mengenai pembangunan kampus IPDN mengatakan, petemuan saya teralhir pada bulan oktober tahun 2015 di Jakarta dengan Presiden Joko Widodo, Mendagri Cahyo Kumolo yang didampingi Sekjen, mereka telah menyetujui rencana dibangunnya Kampus IPDN.

Baru-baru ini tanggal 30 Desember 2015, telah datang TIM dari Kemendagri meninjau lokasi yang akan dibangun kampus tersebut, dan tanggal 31 Desember 2015 yang lalu, saya juga ke Jakarta membicarakan mengenai pembangunan IPDN di Kementrian Dalam Negeri, ujarnya.

Dia juga mengatakan, Pembangunan kampus IPDN akan dilaksanakan pada tahun ini juga, begitu pula mengenai rencana rekrtutmen calon praja perdana IPDN di Kota Sabang pada bulan September tahun 2016 mendatang. Walaupun pembangunan kampus tersebut belum lagi selesai, namun para praja akan tetap kuliah dengan meminjam pakai gedung kampus Akper Ibnu Sina yang berada di belakang Kantor Dinas Kesehatan Kota Sabang.

Harapan saya kedepannya, dengan adanya dibangun Kampus Institut Perguruan Dalam Negeri (IPDN) di Kota Sabang, diharapkan kepada putra/putri daerah Provinsi Aceh khususnya Kota Sabang, banyak yang berminat untuk menjadi calon praja IPDN. Gunanya, akan banyak generasi muda Aceh yang menimba ilmu pemerintahan, untuk mengisi formasi-formasi yang belum terisi sesuai dengan criteria tuntutan jabatan tersebut. 

Jabatan tersebut selama ini hanya diisi oleh para sarjana yang bukan lulusan dari IPDN, kalau kedepannya putra daerah kita sendiri telah banyak menimba ilmu di perguruan ini, maka secara otomatis sebagai generasi penerus bangsa, mereka akan dapat menggantikan posisi yang pension untuk memajukan Pemerintahan Kota Sabang, ujar Zulkifli.       

Lebih lanjut Walikota Sabang mengatakan, maraknya komentar yang tidak sedap dikalangan masyarakat Kota Sabang, mengenai acara penyambutan tahun baru 2016 dengan pembakaran kembang api dan mercon, padahal himbauan dari Muspida tentang pelarangan pembakaran kembang api dan mercon telah ditempelkan disegala tempat yang strategis, kemudian telah disiarkan pula oleh RRI Sabang, namun hal itu tidak diindahkan, ujar Walikota.

Padahal jelas kita ketahui bersama bahwa, yang mengawali pembakaran kembang api adalah para wisatawan yang datang berlibur ke Kota Sabang. Oleh karena konsentrasi masa yang  jumlahnya mencapai puluhan ribu, dan berpusat di Arena Sabang Fair, maka larangan pembakaran kembang api tidak digubris oleh wisatawan yang telah memenuhi segala sudut Arena Sabang Fair, seperti yang telah dilaporkan oleh Kasat Pol. PP/WH dan Linmas, Hafwan Pasaribu, kepada saya.

Zulkifli juga menjawab pertanyaan dari beberapa Imam Mesjid mengenai Program Andalan dari Pemetintah Daerah yaitu Parawisata, oleh karena membludaknya kunjungan wisatawan pada penyambutan tahun baru kali ini ke Kota Sabang. Begitu juga dengan banyaknya yang melanggar Syariah Islam yang berlaku di Provinsi Aceh, oleh para wisatawan yang berlibur.

Perlu kita pikirkan bersama solusi apa yang harus kita perbuat, apakah perlu kita buat Qanun tentang Wisata yang Islami, atau hanya kita buat slogan-slogan berupa seruan bahwa wisata di Sabang harus sesuai dengan syariat Islam. Seperti usulan dari Imam Mesjid dan Media bahwa harus ada keterlibatan Awak Kapal Cepat maupun Kapal Roro, ketika berlayar memberitahukan kepada para penumpang Wisata di Sabang harus bernuansa Islami.  

Dia juga menambahkan, mengenai Sabang Hill Hotel menurut laporan ada Diskotik dengan DJ dari Banda Aceh, pada tanggal 02 Januari 2016 lalu, kesemua itu diluar sepengetahuan kami dan Sat. Pol PP. Memang benar Sabang Hill Hotel milik Pemda Sabang yang disewakan kepada pihak swasta, dan tahun ini akan kita putuskan kontrak hotel tersebut karena terlalu banyak pelanggaran syariat islam yang dilakukan dan tidak berkoordinasi dengan pihak gampong maupun jurong setempat, tukas Walikota.

Sementara itu, Ketua PWI Sabang Hendra Handyan menanggapi permasalahan yang ada mengatakan, kami mendukung semua apa yang dianggap baik oleh Pemerintah Kota Sabang, terutama tegaknya Syariat Islam. Begitu juga dengan kebijakan lainnya dengan cara membuat slogan-slogan, apalagi mengenai Diskotik yang telah meresahkan masyarakat setempat yang tidak pernah diajak untuk berkoordinasi mengenai kegiatan hotel, padahal secara aturan gampong itu perlu pemberitahuan, ujar Hendra.

Ketua MPU Sabang M. Yacob pada paparan pendapatnya mengatakan, perlu kita duduk rapat bersama dengan pihak Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kota Banda Aceh serta Pemerintah Kabupaten Aceh Besar mengenai parawisata yang Islami. Dengan demikian aturan-aturan wisata islami dapat kita buat bersama berupa Qanun yang akan di lakukan oleh DPR Aceh.

Membludaknya kunjungan wisata akhir-akhir ini, banyak sekali pelanggaran yang dilakukan oleh para wisatawan, terutama wisatawan yang bukan asal dari Aceh. Namun demikian banyak juga syariat yang dilanggar oleh wisatawan Aceh dan penduduk Sabang sendiri dengan cara tidak memakai Jilbab, dan juga mengenakan celana pancung padahal dia seorang wanita.

Dia juga menghimbau kepada masyarakat Sabang, agar dapat mematuhi syariat yang berlaku di Aceh. Berilah contoh kepada para wisatawan bagaimana seharusnya menjalankan syariat, dengan demikian para wisatawan tidak ada yang berani untuk melanggar aturan tersebut. Jadilah tuan rumah yang baik supaya Kota Sabang sebagai salah satu Destinasi Wisata Nasional dapat berjalan dan bermanfaat sebagaimanan mestinya wisata yang islami bagi masyarakat dalam mendulang Rezki, pungkas M. Yacob.

(Red)
Keterangan Foto  :

Walikota Sabang Zulkifli H Adam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ketua PKS Sabang Yang baru Albina A Rahman ST, MT

  Albina A Rahman ST, MT Ketua Partai Keadilan Sejahtera Kota Sabang Yang Baru Pergantian. Isyu Suksesi Kepemimpinan Sabang tahun 2024 Mencu...