Produksi Padi Aceh Telah Masuk Peringkat 8
Nasional
Banda
Aceh - SZAN,…
Meskipun ditengah penyebaran Covid yang sedang melanda Provinsi
Aceh, namun Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah menunjukkan kinerjanya pada
bidang ketahan pangan khususnya di bidang Pertanian padi dengan keberhasilannya
meningkatkan produksi padi sehingga masuk peringkat 8 (delapan) Nasional.
Kadis Pertanian dan Perekebunan A Hanan SP MM pada keterangannya
menjelaskan bahwa, mengawali pekan yang lalu produksi beras Aceh saat ini telah
menjadi daerah produsen beras dan masuk ke 8 secara Nasional, hal ini semakin
menambah semangat para petani terutama binaan.
Data yang ada pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Kementerian Pertanian RI tahun 2019, luas baku asawah yang ada di Aceh sekitar
213.997 Ha, dan hasil panen dari luas sawah yang panen 310.012 Ha. Hasil gabah
yan telah diproduksi sebanyak 1.714.438 ton, bila dikonversi dengan hasil beras
yang ada maka hitungan beras dari hasil panen tahunan tersebut mencapai 982.570
ton se Provinsi Aceh, ujar A Hanan SP MM.
Lebih lanjut Hanan mengatakan bahwa, pada tahun 2019 kita telah
surplus pangan, dan rencanya pada tahun 2020, peningkatan produsen beras kita
akan lebih baik di tahun ini dan Pemerintah Aceh telah menargetkan luas tanam
sebesar 372 ribu Ha, dengan luas panen mencapai 353 ribu Ha.
Luasnya lahan yang direncanakan Pemerintah Aceh dengan target
tanam sebesar 372 ribu Ha, maka luas panen kedepannya ditargetkan mencapai 353
ribu Ha. Hasil dari produktifitas yang diharapkan mencapai 5,66 ton, dan
diperkirakan produksi akan melejit mencapai 2 juta ton Gabah Kering Giling
(GKG) dan setara dengan hasil beras sebanyak 1,3 juta ton, kata Kadis Pertanian
dan Perkebunan Provinsi Aceh, A Hanan.
Pada akhir tahun 2020 nanti, perkiraan surplus beras Provinsi
Aceh akan mencapai sebanyak 600 ribu ton, sementara kebutuhan konsumsi untuk
penduduk Aceh hanya sebanyak 680 ribu ton. Hasil per tahun yang diperkirakan
1,3 juta ton dikurangi kebutuhan Aceh 680 ribu ton maka terlihatlah angka
surplusnya dari hasil panen tahunan.
Untuk mencapai target yang diinginkan Pemerintah Aceh, maka
diberikan dukungan dengan bantuan perluasan lahan kepada petani tahun 2020 seluas
90 ribu Ha, dan Anggaran dari APBN untuk meperluas lahan sawah para petani,
maka diberikan lahan baru seluas 54 ribu Ha, ungkap A Hanan SP MM.
Hanan juga menambahkan, Bantuan dari APBA tahun 2020 lahan
seluas 36 ribu Ha, tetapi 22 ribu Ha diantaranya adalah lahan Jagung. Rincian
dari luas lahan 22 ribu Ha tersebut adalah, sumber dana bantuan dari APBN seluas
8000 Ha dan sumber dana bangtuan dari APBA untuk luas 14 ribu Ha.
Dampak kerisis Pangan Covid 19 maka Pemerintah Aceh membantu
olah tanah gratis, benih dan pupuk untuk komoditi Padi seluas 16 ribu Ha, dan
komoditi Jagung seluas 7.600 Ha, jadi bantuannya berupa benih, pupuk dan
herbisida, tukas A Hanan.
Pada penjelasannya selain tanaman padi, kami juga bekerja sama
dengan HIPAKAD (Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat) pada pengembangan
tanaman Jagung di lokasi areal Hutan Tanaman Industri (HTI) dengan lahan seluas
1.000 Ha. Lokasi lahan terdsebiut berada di Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar.
Seperti kita ketahui bahwa ketahanan pangan sangatlah penting
bagi setiap daerah untuk kepentingan masyarakat, oleh karena itu bapak Plt
Guberrnur meminta kepada setiap Kepala Daerah baik Walikota maupun Bupati
memperhatikan ketersediaan pangan di wilayah masing masing, sehingga tidak ada
yang kekurangan pangan, pungkas A Hanan SP MM.
(Tiopan. AP)
Keterangan Foto :
Kepala Dinas Pertanian
dan Perkebunan Provinsi Aceh, A Hanan SP MM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar