Meulaboh (Aceh Barat) - ZSAN,…
Rumah Sakit Umum Cut
Nyak Dhien Meulaboh Aceh Barat Provinsi Aceh yang berakreditasi tipe B sejak
tahun 2016, seharusnya koridor tempat
berlalu lalangnya para pelayan kesehatan dan pasien rawat inap lenggang tanpa
halangan. Tetapi di RSU Cut Nyak Dhien, kini telah dipenuhi oleh para pedagang
asongan tanpa ada larangan dari pihak RSU tersebut.
Hal ini ditemui oleh
Wapemred Media Online Kabar Investigasi (MOKI) Pati Jawa Tengah, ketika
melakukan peninjauan ke Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh Aceh Barat.
Kejanggalan tersebut seolah-olah sudah menjadi hal yang jamak beberapa bulan
terakhir, ujar beberapa keluarga pasien rawat inap saat ditemui ZSAN di
lokasi RSU.
Sementara itu Visi dari
RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh adalah, menjadi Rumah Sakit yang Modern, dan Bernuansa
Islami Sebagai Pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan Diwilayah Barat Selatan Aceh.
Selanjutnya Misi RSU Cut Nyak Dhien meningkatkan mutu pelayanan dan
profesionalisme rumah sakit, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kemudian menciptakan tata
kelola yang baik, dan berorientasi pada nilai agama, serta meningkatkan
kualitas dan kuantitas sarana prasarana, sumber daya manusia serta
kesejahteraan pegawai secara berkesinambungan.
“ Bagaiamana bisa
para pedagang berjualan bebas, tanpa adanya pencegahan dari pihak Rumah Sakit
Umum Cut Nyak Dhien, akibatnya menjadi merusak tatanan standarisasi dari Rumah
Sakit itu sendiri yang berakreditasi tipe B “, ujar IR (45) salah seorang
keluarga pasien rawat inap dengan jengkel.
Padahal, untuk
meningkatkan kelas tipe pelayanan kesehatan disetiap Rumah Sakit harus sesuai
dengan kelas yang di sandangnya. Pengajuan peningkatan kelas dari Rumah Sakit
pada setiap Rumah Sakit terlebih dahulu diinvestigasi oleh pihak Kementrian
Kesehatan melalui perwakilan yang telah ditunjuk.
Jadi kalau kita
tinjau mundur, sebenarnya RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh telah memenuhi
syarat-syarat suatu RSU kelas tipe B dari tahun 2016 sehingga disetujui oleh
pihak Kemenkes RI. Namun mengapa kelas pelayanan kesehatan yang telah disandang
oleh RSU Meulaboh milik ulaPemerintah Aceh Barat, bisa menurun prestasinya,
kata IR pula
Lebih lanjut IR
mengatakan, saya juga sangat prihatin terhadap ruang rawat inap anak-anak yang
sangat semraut dan terlihat kurang sehat. Pasalnya, ruangan rawat inap untuk
anak-anak Balita dan usia Remaja (SMP,SMA) digabung menjadi satu sehingga
ruangan terkesan kumuh.
Apalagi jarak antara
tempat tidur pasien terlalu rapat dan para keluarga pasien tidak dibatasi,
sehingga mengakibatkan ruangan Sal anak menjadi Panas. Sepanjang ruangan masuk
digelar tikar untuk tidur para keluarga pasien dan ruangan menjadi penuh, tukas
IR.
Pantauan Wapemred ZSAN
beberapa hari saat melakukan Investigasi di RSU Cut Nyak Dhien, terlihat
Direktur Rumah Sakit Umum dr. Akbar Siregar yang juga merangkap selaku dokter mengecek
kesehatan para pasien rawat inap. Tetapi dia tidak ada melarang para keluarga
pasien yang memenuhi ruang rawat sal anak, maupun pedagang asongan yang
berjualan.
Seharusnya
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat berserta Instansi terkait Dinas Kesehatan, dan
DPRK Kabupaten Aceh Barat, dapat segera melakukan Sidak terhadap jenis pelayanan
kesehatan masyarakat yang dilaksanakan oleh pihak RSU Cut Nyak Dhien. Karena
ketidak nyamanan pelayanan RSU tersebut, telah menjadi suatu perbincangan
sehari-hari saat mereka memeriksa kesehatannya.
Dan buruknya
pelayanan kesehatan RSU Cut Nyak Dhien bukan menjadi rahasia dimasyarakat
Kabupaten Aceh Barat, bahkan mereka sudah apatis dan menganggap muskil terjadi
perubahan di RSU Cut Nyak Dhien.
(Wapemred)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar