Banda Aceh - ZSAN,..
Waroeng
Kande yang berdomisili di Batoh adalah milik Rafli seorang Seniman Aceh yang
juga seorang anggota DPR RI, merupakan Waroeng yang dikelola oleh Group Seni
Kande Aceh, lain dari pada Waroeng lainnya yang berada di Ibukota Provinsi
Aceh, Kota Banda Aceh. Tempat usaha yang kini telah menjadi trendy dikalangan Seniman
Aceh, merupakan Waroeng Kopi tempat mereka ngopi bareng dan bertemu untuk
memuaskan rasa seni yang ada pada diri mereka.
Demikian
dikatakan oleh Chairian atau lebih dikenal dengan panggilan akrabnya Dek Yan
selaku pengelola Waroeng milik Rafli Kande, ketika ditemui Redaksi ZSAN di Waroeng Kande tempat usaha Group
mereka, Sabtu (27/10-18) malam.
Chairian
pada keterangan Persnya mengatakan, Waroeng Kande sebagai usaha dari Group
mereka merupakan Waroeng Kopi yang kini telah Trendy dikalangan Seniman yang
ada di Aceh. Para seniman Aceh yang terdiri dari pencinta Seni Suara (musik),
seni lukis, dan seni sastra, menumpahkan keinginan dan niat serta aspirasi seni
mereka di Waroeng Kande.
Kami
selaku penglola Waroeng dengan senang hati menerima para Seniman ketika mereka melakukan
kegiatannya diseputar waroeng seperti Melukis, baca puisi dan sajak. Meskipun demikian,
waroeng kande tidaklah mutlak dimiliki dan dimonopoli kalangan seniman. Karena waroeng
kande terbuka bagi semua kalangan termasuk para senior yang melaksanakan acara
Reunian Sekolah dan Mahasiswa ataupun group lama yang pernah mereka dirikan, ujar Chairian.
Seperti
kita lihat meja yang disebelah sana adalah Reunian STM Meulaboh, mereka sekarang
telah bekerja diberbagai Kabupaten/Kota di Aceh dan acara Reunian mereka
memilih disini. Waroeng Kande juga telah menyediakan untuk para tamu yang ingin
bernyanyi dengan iringan musik Keyboard yang dimainkan oleh Kiki pemusik Aceh yang
andal asal dari Kota Sabang.
Para
tamu yang datang berkunjung saat malam Sabtu dan malam Minggu kebanyakan adalah
tamu sekeluarga. Mereka nyantai dan ngopi bareng sembari bernyanyi diiringi Keyboard
yang telah siap melayani mereka bernyanyi dari berbagai jenis musik yang mereka
gemari, kata Dek yan.
Bagi
generasi muda seniman Aceh yang ingin mengadakan perlombaan bernyanyi berbagai
katagori kami siap melayani dengan alat musik yang ada. Namun demikian, segala hal
yang tersurat maupun tersirat adalah tanggung jawab mereka, dan mereka juga
harus membentuk panitia pelaksana sendiri serta hadiah-hadiahnya, kalau masalah
alat musik saat perlombaan telah tersedia di Waroeng Kande.
Dengan
adanya Festival bernyanyi, maka para generasi muda seni di Aceh akan terlihat lebih
maju lagi dari sekarang ini karena, ajang Festival merupakan pengalaman yang
paling berharga bagi seniman dalam meniti karirn dan bakat yang ada pada diri
mereka, tukas Chairian alias Dek Yan.
Dia
juga menerangkan bahwa, Group Kande yang ada sekarang ini meniti karir dari
awal di Kota Banda Aceh dan kini telah berusia 18 tahun. Jumlah personil Kande
Group saat melawat ke Luar Negeri, seperti di negara Eropah berjumlah 11 s/d 13
orang. Musik yang kami sajikan adalah jenis musik Etnis, dan kami disambut
dengan baik dan menjadi perhatian khusus bagi mereka.
Vokalis
Group Kande adalah Rafli dan saya sendiri selaku Manager Group dan rekan-rekan
lainnya adalah sebagai pemegang alat tradisionil Aceh dan alat modern. Kedua jenis
musik ini digabungkan untuk dipentaskan sehingga menjadi musik jenis Etnis.
Hal
ini perlu menjadi perhatian para generasi muda seni, karena sesuatu hal yang terbaik
dari prestasi, bukanlah terjadi begitu saja melainkan harus berlatih dengan
rajin dan mengikuti berbagai Festival yang diadakan baik oleh daerah maupun
luar daerah, pungkas Chairian.
(Tiopan. AP)
Keterangan
Foto :
Chairian
ketika bernyanyi diiringi musik Keyboard oleh Kiki di Waroeng Kande, dan foto
lainnya, Sabtu (27/10-18) malam.