Banda Aceh - ZSAN...
Forum
Penanggulangan Resiko Bencana (F-PRB) Provinsi Aceh bekerjasama dengan Dinas
Pendidikan Aceh dan Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Aceh, melaksanakan
Kegiatan Festival Sekolah/Madrasah Aman Bencana (SMAB) dari tanggal 01 -02
Desember 2018 di Museum Tsunami Aceh.
Demikian
dikatakan oleh Ketua Forum – PRB Aceh Nasir Nurdin, Minggu malam (02/12-18),
saat Pidato penutupan Festival Sekolah/Madrasah Aman Bencana (SMAB) 2018, yang
diikuti oleh 14 Peserta Sekolah/Madrasah yang ada diseputaran Lapangan Blang
Padang Kota Banda Aceh.
Lebih
lanjut Nasir Nurdin mengatakan, kegiatan malam ini merupakan puncak dari pada
rangkaian kegiatan Festival Sekolah Madrasah Aman Bencana yang merupakan
kerjasama Forum Penanggulangan Resiko Bencana Aceh dengan Dinas Pendidikan Aceh
serta dibawah arahan Lading Sektor kita Badan Penanggulangan Bencana Aceh,
ujarnya.
Saya
juga mengucapkan terimakasih kepada pengurus F-PRB dan Dewan Pakar serta
panitia pelaksana SMAB, para Relawan, Rapi dan pihak lainnya yang telah
mendukung penuh terlaksananya acara Festival SMAB dari awal hingga akhir Festival.
Acara
yang telah dilaksanakan selama dua hari ini diawali dengan Simulasi, Evakuasi
Mandiri yang melibatkan 14 Sekolah. Kami melihat dari Simulasi yang telah
dilaksanakan pada hari pertama kemarin bahwa, Sekolah sudah benar-benar siap,
dan mereka telah tahu apa yang harus dilaksanakan ketika bencana itu benar
benar datang, kata Nasir Nurdin.
Nasir
juga mengatakan, tim penilai juga telah mengetahui begitu baiknya kemampuan dan
penguasaan dari pada anak-anak Sekolah
maupun Madrasah. Namun demikian, kita akan mencari mana yang terbaik dari 14
Sekolah dan Madrasah yang rata-rata kemampuannya setara dengan yang lainnya.
Kegiatan
ini kedepannya juga akan kita perluas, kalau sekarang ini pesertanya hanya
Sekolah dan Madrasah yang ada di sepuran Lapangan Blang Padang Kota Banda Aceh.
Kedepannya diharapkan dapat dilaksanakan pada setiap Kabupaten/Kota di Aceh,
harapan kami kepada Dinas Pendidikan Aceh, BPBA dapat mendukung kegiatan ini
dan kami dari Forum-PRB siap melaksanakan Even-even tersebut, ujar Ketua F-PRB
Aceh.
Forum
Penanggulangan Resiko Bencana Aceh, selalu siap untuk menanggulangi Resiko
Bencana yang terjadi di daerah kita dan tanpa dapat kita ketahui atau prediksi
kapan bencana itu tiba. Namun demikian dengan adanya persiapan dari kita
menghadapai bencana yang akan tiba dengan kegiatan Simulasi dan Evakuasi
Mandiri, maka korban yang akan timbul tidaklah banyak seperti saat Gempa dan
Tsunami yang lalu.
Perlu
diketahaui juga bahwa, kami juga ada melaksanakan kegiatan Work Shop yang
dilaksanakan oleh juri dengan pesertanya anak Sekolah dengan memperlihatkan
bagaimana para anak sekolah di Luar Negeri menanggulangi Resiko Bancana, jadi
para generasi dari Milenial juga kita akan libatkan menjadi Duta Penanggulangan
Resiko Bencana Aceh yang akan kita kirimkan ke Luar Negeri. Dengan demikian
kedepannya, kita akan dapat menjadi Aceh yang Hebat, Aceh yang Kuat serta Aceh
yang Tangguh dan siap menghadapai bencana dan menanggulangi Bencana dimasa mendatang, kata
Nasir Nurdin.
Kepala
Dinas Pendidikan Aceh, Saridin, S.Pd, M.Pd pada acara penutupan Festival SMA
mengatakan, Festival SMAB ada beberapa katagori yang diperlombakan dan nantinya
akan diumumkan Sekolah mana saja yang diunggulkan dan terbaik pada even SMAB
yang telah dilaksanakan selama dua hari ini, ujarnya.
Dinas
Pendidikan Aceh sejak tahun 2015 telah melaksanakan kegiatan yang melibatkan
seluruh komponen Siaga Bencana terutama melalui sekolah-sekolah dari SD-SMP-SMA
dan kegiatan itu selalu dilaksanakan. Lebih dari 70 Sekolah yang telah kita
jadikan Pilot Projek dan 3500 orang Guru yang telah dilatih tentang tiori
menghadapai bencana bila bencana itu datang, karena Aceh merupakan salah satu
daerah yang rawan bencana, jadi kita harus selalu siap dan selalu siaga bila
bencana itu datang.
Oleh
karena itu, ajang kegiatan Festifal SMAB ini kita laksanakan di Museum Tsumani Aceh
yang dibangun setelah daerah kita dilanda bencana yang sangat dahsyat Gempa dan
Tsunami tahun 2004 silam. Pada waktu bencana terjadi, saya masih tercatat
sebagai guru di SMAN I Banda Aceh, ada 25 orang Guru SMAN I yang korban dan
meninggal dunia serta 800 orang siswa yang terkena bencana baik itu yang
meninggal dunia maupun yang selamat.
Saya
adalah salah satu korban dari Guru SMAN I yang selamat dari Bencana Gempa dan
Tsunami, dan dari keluarga saya yang terlanda Gempa dan Tsunami hanya saya yang
dapat selamat dan lainnya hilang. Dari kejadian tersebut hal yang terpenting
adalah, bagaimana kita harus dapat menyampaikan kepada seluruh Masyarakat Aceh,
tentunya melalui pendidikan agar setiap saat kita selalu siap dan siaga, tukas
Saridin.
Plt.
Gubernur Aceh diwakili oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh H.T.
Akhmad Dani SH menutup acara Festival SMAB mengatakan, dalam sistim penanggulangan
Resiko Bencana kita menganut tiga prinsip. Prinsip pertama adalah prinsip Smong
atau prinsip Tsunami, dalam arti kata apabila posisi kita berada di pinggir
pantai tidak perlu berkoordinasi dengan lainnya dan harus dengan segera mandiri
untuk menyelamatkan diri, ujarnya.
Prinsip
kedua adalah Gempa, oleh karena daerah kita Aceh rawan Gempa makanya dalam
membangun suatu pembangunan haruslah bangunan tersebut yang tahan Gempa.
Perilaku kita juga harus yang ramah lingkungan, dan ada yang namanya segitiga
kehidupan. Bila terjadi Gempa janganlah kita menyelamatkan diri dibawah meja,
melainkan carilah tempat yang aman seperti yang dicari oleh hewan-hewan, karena
mereka mempunyai naluri yang tajam dalam menyelamatkan diri.
Pada prinsip yang ketiga adalah Pengetahuan,
keselamtan itu bukanlah pura-pura melainkan direncanakan, jadi Pengetahuan ada
hubungannya ketika kita mencari keselamatan bila terkena Bencana. Ketika Bencana
Gempa dan Tsunami melanda kita, banyak masyarakat yang selamat dari musibah
tersebut terutama masyarakat yang berasal dari Pulau Simeulue Sinabang.
Korban yang banyak tidak selamat adalah
karena terkena reruntuhan bangunan, hal tersebut terjadi karena ketidak tahuan apa
itu Smong atau Tsunami, oleh karena itu Pengetahauan itu sangatlah penting
dalam kontek keselamatan kita dimasa-masa mendatang, pungkas HT Akhmad Dani.
(Tiopan.
AP)
Keterangan
Foto :
Foto-foto
Kegiatan Penutupan Festifal SMAB 2018, Minggu malam (02/12-18).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar