Tidak
Benar Balita Di Kota Sabang Terkena Virus Corona
Sabang - SZNA,…
Pemerintah
Kota Sabang melalui Kepala Dinas Kesehatan dr. Titik Yuniarti menegaskan bahwa,
tidak benar di Kota Sabang ada warga yang terkontaminasi positif Virus Corona
atau Covid-19. Telah beredar berita baru
baru ini seorang Balita yang positif terkena Virus Corona di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Kota Sabang dan akan dirujuk ke RSUZA Banda Aceh.
Kepala
Dinas Kesehatan Kota Sabang dr Titik Yuniarti ketika ditemui Wapemred MOKI di
Aci Rasa Café, Kamis (25/6) pagi menjelaskan , berita berita yang menjadi
pembicaraan masyarakat Kota Sabang mengenai adanya seorang Balita
terkontaminasi Covid 19 beserta Keluarganya telah beredar di media sosial.
Padahal
yang dilakukan oleh pihak RSUD kepada balita tersebut adalah hanya Rapid Test
(Test Cepat) dan diketahui balita itu hanya reaktif. Jadi yang ditemukan
bukanlah positif Covid-19, melainkan hasilnya hanya reaktif yang artinya hanya
biasa biasa saja, ujar Titik Yuniarti.
Titik
juga menegaskan bahwa, pemeriksaan pasien yang sedang sakit dan bila dilakukan
hasil test cepat atau Rapid Test, belum tentu sipasien tersebut positif
terkontaminasi Covid 19 dan yang ditemukan adalah reaktif. Oleh karena itu
untuk memastikannya diperlukan uji sample usap (Swap) hidung, tenggorokan dan
metode PCR atau Polymerase Chain Reaktion ke RSUZA Banda Aceh.
Untuk
mengetahui kebernaran dan terkontaminasinya sipasien dari Virus Corona adalah
dengan melakukan Polymerase Chain Reaktion Swab dan bila hasilnya positif maka
positiflah sipasien terkena Covid 19.
Kita ketahui bersama bahwa pasien Balita yang berusia 6 bulan tersebut menjenguk
saudaranya yang sedang diopname di Pukesmas Sukajaya, selanjutnya saudaranya yang
diopname dirujuk ke Rumah Sakit Umum Kota Sabang, tegas dr. Titik Yuniarti.
Lebih
lanjut Titik menerangkan, ketika sang Ibu membawa Balita tersebut menjenguk
kakaknya yang diopname di RSUD, si balita itu mengalami demam. Selanjutnya Dokter
RSUD merlakukan pemeriksaan dan kemudian berinisiatif untuk melakukan rapid
test, karena terdapat gejala batuk dan ada sesuatu yang terdengar di paru-parunya.
Mengetahui
hal tersebut maka pihak RSUD dan petugas medis lainnya serta keluarga pasien
yang berjarak kontak sangat dekat dengan Balita tersebut menjalani Rapid Test.
Hasilnya, Balita dan saudaranya yang sakit ditemukan reaktif covid 19, dan
empat orang keluarga lainnya tidak reaktif, tukas Titik.
Diterangkannya
juga bahwa, pihak keluarga balita tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke
luar daerah dalam beberapa bulan terakhir. Selanjutnya kami langsung
berkoordinasi dengan pejabat tingkat provinsi untuk melakukan uji sampel usap
PCR terhadap lima orang warga Anoi Itam Kecamatan Sukajaya Kota Sabang.
Pemeriksaan
lebih lanjut juga dikalukan kepada dua anak yang reaktif dan tiga orang petugas
medis yang berkontak langsung dengan anak tersebut. Semua itu gunanya untuk
pencegahan, baik anak yang reaktif maupun petugas medis itu, mereka semua saat
ini sudah diisolasi di RSUD sesuai dengan protokol kesehatan, ujar dr Titik.
Mengakhiri
keterangannya Titik Yuniarti menegaskan, Lebih lanjut, untuk sementara waktu
RSUD Kota Sabang dalam pengawasan, diharapkan agar tidak ada warga yang berlalu
lalang sebagai langkah upaya antisipasi dan pencegahan. Kepada masyarakat Kota
Sabang diharap tidak berspekulasi dengan menyebarkan berita yang tidak benar
baik di Medsos maupun penyampaian dari mulut ke mulut.
Saya
sangat mengharapkan masyarakat tidak berasumsi negatif dulu, apabila hasil Swab
test nanti dan terjadi hal yang terburuk, maka saya menganjurkan semua yang
berkontak langsung dengan anak itu, baik petugas medis atau siapapun, kepada
mereka semua harus dilakukan Swab Test untuk pencegahan terkontaminasinya
masyarakat lainnya, pungkas Kadiskes Kota Sabang dr Titik Yuniarti.
(Tiopan. AP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar