Sabang - ZSAN,…
Menyambut Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriah, pasaran daging Hewan Sapi
dan Kerbau di Kota Sabang terlihat stabil seperti hari Raya Idul Adha tahun
lalu 1438 Hijriah dan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah, dengan harga daging berkisar
170 s/d 180 ribu/kg. Masyarakat harus Waspada ketika membeli Hati hewan Sapi,
Kerbau dan Kambing yang terkena Parasit Fasciola Hepatica karena dapat
tertular.
Hal tersebut dikatakan oleh Drh. Jaya Saputra Kabid Peternakan dan
Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang didampingi Mantri Hewan
Syamsul kepada Redaksi ZSAN di Lokasi Pasar Daging Meugang,
jalan Malahayati Gampong Kuta Barat Kecamatan Sukakarya Sabang, Selasa
(21/08-18) pagi.
Dikatakan juga bahwa, jumlah hewan Sapi dan Kerbau yang dipotong
selama dua hari Meugang berjumlah 59 ekor dengan rincian, 53 ekor Sapi dan 6
ekor Kerbau. Oleh karena itu kami selaku petugas dari Peternakan dan Kesehatan
Hewan memantau Hati dan Daging Sapi/Kerbau para pedagang daging musiman untuk
kesehatan masyarakat.
Kekhawatiran kami terhadap Parasit Fasciola Hepatica yang selalu bersarang
pada Hati Hewan Sapi, Kerbau maupun Kambing dapat mengancam kesehatan
masyarakat karena dapat tertular secara langsung apabila dikonsumsi, meskipun
telah dimasak maupun dimakan mentah. Maka itu kami petugas dan mantri hewan
mengawasinya langsung ke pasar daging agar tidak terjadi masyarakat salah
membeli Hati Hewan Sapi maupun Kerbau, kata Jaya Saputra.
Drh. Jaya Saputra pada penjelasannya mengenai Parasit hati hewan
mengatakan, Fasciola Hepatica adalah salah satu Trematoda hati yang
bersifat Hermaprodit yang dapat menimbulkan penyakit Fascioliasis. Parasit ini
disebut juga dengan Sheep Liver Fluke. Hospes definitif manusia, binatang
ternak (domba, kambing, sapi, kelinci), dan rusa Hospes intermedier keong air,
Hospes intermedier tumbuhan air
Siklus Hidup Fasciola Hepatica, Telur keluar bersama tinja dan menetas
di air menjadi mirasidium, selanjutnya masuk ke hospes perantara dan berkembang
menjadi Sporokista, Redia, Serkaria dan keluar dari Hospes perantara. Kemudian
menempel pada hospes perantara tumbuhan air dan berkembang menjadi Meteserkaria.
Jika tumbuhan air yang mengandung Metaserkaria tertelan hospes definitive, maka
akan terjadi Ekskistasi di dalam Duodenum menembus dinding usus Cavum Abdominalis,
menembus kapsul Hepar Parenkim, Hepar Saluran
Empedu serta menetap dan berkembang menjadi dewasa dalam waktu ± 12
minggu, jelas Jaya
Morfologi Fasciola hepatica Morfologi cacing dewasa Ciri-cirinya berbentuk
pipih seperti daun dengan bentuk bahu yang khas, karena adanya Cephalic Cone,
sedangkan bagian posterior lebih besar ukuran panjangnya mencapai 20 s/d 30 mm
dan lebar 8 s/d 13 mm. Mempunyai 2 buah
batil isap (sucker) yaitu oral sucker dan ventral sucker yang sama besarnya.
Ciri-ciri telur Fasciola Hepatica, Telur besar berbentuk ocal dan
beropeculum, panjang ukurannya 130 s/d 150 μm
dan lebar 60 – 90 μm. Dinding satu lapis tipis berwarna kuning kecoklatan.
Gejala Klinis Fascioliasis Selama migrasi, akan menimbulkan kerusakan Parenkim Hepar
hingga terjadi Nekrosis serta Obstruksi / penyumbatan empedu akibat tekanan.
Hasil Metabolik cacing yang toksik dan migrasi cacing menimbulkan “Peradangan
Adenomateus dan fibrotik di saluran-saluran empedu sehingga terjadi Ikterus”.
Di Negara Timur tengah didapatkan semacam Laryngopharyngitis yang dikenal
dengan “Halzoun” yaitu Pharyngeal Fascioliasis yang disebabkan cacing dewasa
yang ikut termakan bersama hati hewan ternak yang tidak dimasak, tukas Jaya
Saputra.
“ Cara Diagnosis Fascioliasis Diagnosis ditegakkan dengan
menemukan telur dalam tinja atau aspirasi duodenum / empedu. Kesalahan
diagnosis dapat terjadi dengan ditemukannya telur dalam tinja seseorang sehabis
makan hati mentah yang terinfeksi dengan fasciola “
Pencegahan dan Pengobatan Fascioliasis Pencegahan Fascioliasis dengan cara Memasak sayuran dengan baik dan
masak sebelum dimakan. Melakukan
pengobatan pada penderita (manusia dan hewan), tidak buang air besar
sembarangan terutama di lokasi perairan yang ditumbuhi tumbuhan air Pengobatan
Fascioliasis.
Fascioliasis dapat diobati dengan obat triclabendazole yang
diberikan secara per oral dalam 1 atau 2 dosis. Dua dosis terapi
triclabendazole diberikan kepada pasien yang memiliki infeksi berat atau yang
tidak merespon terapi dosis tunggal.
Terapi triclabendazole dua dosis diberikan dengan cara pasien
meminum obat 2 dosis masing-masing 10 mg/kg, dipisahkan dalam waktu dengan 12
sampai 24 jam. Epidemiologi Fasciola hepatica Fasciola hepatica mempunyai penyebaran
di seluruh dunia (kosmopolit), terutama di daerah-daerah pertenakan domba,
kambing, dan sapi, pungkas Drh. Jaya Saputra.
(Tiopan. AP)
1.
Kabid. Peternakan dan Kesehatan Hewan Drh. Jaya Saputra ketika
berada di Pasar Daging Meugang Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriah menyaksikan
Daging yang akan diperjual belikan, Selasa (21/08-18) pagi.
2.
Contoh Hati Hewan yang terkena Parasit Fasciola Hepatica yang
masih belum dibelah dan sebelum dibelah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar