Sabang -
SZAN,..
Alumni Tamatan
Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 1984 Kota Sabang yang menamakan Grup Leting SMA
1984 tersebut dengan nama Sabang
Family 84 (SF 84), mengadakan pertemuan mereka di Kota Sabang. Group SF
84 dengan Motto “ Memperjuangkan Rasa Silaturahmi Tanpa Menyakiti dan
Menghianati “, mengadakan Reuni yang kesekian kalinya dan kali ini di Kota Sabang, sementara
Reuni sebelumnya bulan Maret dilaksanakankan
di Kota Banda Aceh.
Wakil Ketua
Sabang Family 84 Group (SF 84) Mirna,
ketika ditemui Redaksi ZSAN di café Tosaka
saat mereka ngumpul ngopi bareng bersama mengatakan, SF 84 di buat adalah
sebagai salah satu aspirasi kedepan untuk membangun dan memajukan Kota Sabang kearah
yang lebih baik lagi, ujarnya.
Dikatakan,
Alumni SMA Tamatan tahun 1984 yang terdiri dari berbagai macam unsur dan elemen
berbeda pada pekerjaan mereka. Maka dengan demikian segala masukan dapat
diperbincangkan untuk dapat memajukan Kota Sabang sekaligus mempererat jalinan
silaturahmi, baik kepada sesame angkatan 84 maupun kepada unsur Pemerintah
lainnya.
Diharapkan dengan
adanya Sabang Family 84, maka dapat mendorong para Alumni angkatan lainnya untuk
memberikan masukan kepada Pemerintah Kota Sabang demi kemajuan dan kemakmuran
masyarakat.
Saya yakin
dan percaya bahwa, para Alumni dari segala angkatan yang ada di luar daerah dan di
Kota Sabang, aspirasi mereka bisa Mendorong Kebijakan yang dapat Meningkatkan Kemakmuran Masyarakat serta Membantu Pemerintah dalam
menjalankan Pemerintahanan, tukas Dr. Mirna Indriani.
Sementara itu
pada kesempatan yang sama, Fakhrul Syahmega
pada keterangannya tentang keberadaan BPKS Sabang yang telah berusia 17 tahun
mengatakan, sebenarnya keberadaan BPKS sampai dengan sekarang ini sudah harus
menjadi sumber pendapatan Aceh, Kota Sabang dan kabupaten Aceh Besar atas Core
bisnisnya, ujarnya.
Dikatakan juga
bahwa, “ untuk itu BPKS harus mengambil langkah yang lebih cepat dan efesien
dengan cara mengelola assetnya secara Komersial dan menjadi Katalisator roda
ekonomi daerah “.
Mengenai Status
Pelabuhan Bebas Sabang dan Perdagangan Bebas Sabang yang kurang berjalan
sebagimana mestinya seharusnya BPKS mengabil langkah langkah melalui, Pengembangan
Industri Parawisata, Industri Perikanan, Industri Perkebunan misalnya, Cengkeh,
Kelapa, Pisamng dan Ubi (Singkong).
Ketidak
lancaran Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas Sabang juga harus diselesaikan
lewat Penataan Regulasi yang carut marut. Seperti Regulasi Kepabeanan, Regulasi
Perdagangan, pungkas Fakhrul Syahmega.
(Tiopan. AP)
Keterangan Foto :
Sabang Family 84 (SF 84) ketika
Reuni di Sabang, Sabtru/Minggu (28-29/04-18)